1. Pilih Sekuritas dengan Biaya Kecil
Sebelum mulai berinvestasi, setiap calon investor wajib membuka rekening efek di perusahaan sekuritas pilihannya. Kemudian, mereka akan diminta untuk mengisi saldo rekening efek yang nantinya akan digunakan untuk membeli saham tersebut.
Dengan rekening saham tersebut, perusahaan saham akan meraup keuntungan dari setiap transaksi saham yang dilakukan investornya.
Biasanya sekuritas mengalokasikan sekitar 0,15% – 0,19% untuk pembelian, dan 0,20% – 0,29% untuk penjualan. Jadi pilihlah perusahaan keamanan sesuai kemampuan kamu.
2. Investasi Saham dengan Modal Kecil
Modal yang dibutuhkan untuk membeli saham tergantung pada beberapa faktor, antara lain harga saham perusahaan target, jumlah saham yang akan dibeli, dan biaya transaksi sekurita.
Untuk mengurangi kerugian yang besar, sebaiknya investor pemula mulai berinvestasi saham dengan modal kecil terlebih dahulu. Selain mengurangi risiko kerugian, berinvestasi dengan modal kecil juga dimaksudkan sebagai proses pembelajaran.
Dengan modal kecil, investor pemula bisa belajar beradaptasi dengan pasar modal dan menganalisa pergerakan saham tanpa takut rugi besar. Jika kamu merasa sudah memiliki pemahaman yang cukup, kamu bisa mulai menambah modal penyertaan modal kamu sedikit demi sedikit.
3. Perhitungkan Laba Rugi dari Transaksi Saham
Di dunia pasar modal, ada banyak perusahaan yang menjual saham per lembarnya hanya seharga Rp50. Artinya, jika kamu membeli 1 lot (100 saham), kamu hanya perlu mengeluarkan Rp 5.000. Namun ada juga saham dengan nilai Rp 3.000.000 per saham per lot.
Bagi investor pemula disarankan membeli saham murah atau sesuai kapasitas. Jangan memaksakan diri untuk membeli saham mahal demi mengejar keuntungan besar. Terapkan prinsip profit 1% dari uang yang kamu keluarkan untuk membeli saham.
Misalnya, uang yang kamu keluarkan untuk membeli saham adalah Rp.3.000.000, untuk keuntungan 1% adalah Rp. 30.000. Jika kamu bisa mendapatkan keuntungan hingga 10% setiap kali harga saham naik, kamu bisa mendapatkan keuntungan sebesar Rp 300.000.
4. Pilih Saham Perusahaan yang Kredibel
Bingung memilih saham perusahaan, jangan khawatir, kamu bisa memilih saham-saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang tergabung dalam indeks LQ45 atau IDX30. Perusahaan yang terdaftar dijamin dan memiliki latar belakang yang baik.
Untuk mengurangi risiko kehilangan modal, pilihlah perusahaan yang dikenal publik, produk yang laris di pasar, manajemen yang transparan, dan utang yang lebih sedikit.
Selain memilih saham perusahaan yang terdaftar di BEI, sebelum memulai transaksi, ada baiknya membaca portofolio perusahaan yang akan dipilih dengan mempertimbangkan reputasi perusahaan dan pemiliknya, volatilitas saham, serta sama bagusnya. Laporan keuangan dan fundamental.
5. Perhatikan Fluktuasi Saham
Perlu dicatat bahwa harga saham setiap perusahaan berfluktuasi atau bergerak naik turun setiap saat, bahkan dalam hitungan detik. Semakin tinggi permintaan, semakin tinggi harga sahamnya, dan sebaliknya.
Untuk mengurangi risiko penurunan harga saham secara tiba-tiba, sebaiknya hindari saham yang tercatat dalam daftar Unusual Market Activity (UMA) atau saham dengan volatilitas harga yang tidak normal. kamu bisa mengecek saham-saham yang tercatat di UMA di website resmi BEI.
Kesimpulan
Investasi saham sangatlah menggiurkan ketika mendapatkan keuntungan yang singkat. Namun yang harus kamu perhatikan adalah kamu harus pelajari tahapan-tahapan yang harus dilalui untuk memulai berinvestasi saham.
Mulailah dengan modal yang kecil, namun harus ditekuni dan tetap konsisten agar mendapatkan ilmu yang lebih dalam untuk berinvestasi saham.
Daftar Isi