Apakah saat ini kamu memiliki investasi yang sedang dijalankan? Jika iya, kapan kamu mulai menjalankan investasi tersebut? 30 tahun? 25 tahun? Atau lebih muda lagi?
Sebelum membahas lebih jauh tentang investasi, pahami dulu apa itu investasi, jenis investasi jangka pendek dan investasi jangka panjang. Pelajari juga investasi apa yang menguntungkan dengan modal kecil.
Usia yang Diizinkan untuk Berinvestasi
Secara legal di Indonesia, kamu boleh menjalankan investasi secara pribadi ketika telah memasuki usia 17 tahun. Karena di usia tersebut, kamu sudah bisa memiliki Rekening Dana Investasi (RDI) apabila sudah punya Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
Dengan adanya KTP serta NPWP, kamu sudah dianggap cukup dewasa untuk mempertimbangkan kepemilikan suatu produk finansial atau investasi tertentu dan dapat membayar pajak atas harta kekayaan yang kamu miliki. Beberapa produk investasi yang dapat kamu pertimbangkan diantaranya investasi emas, deposito, reksa dana atau saham.
Yang harus diingat adalah setiap jenis investasi punya tingkat risiko dan keuntungan masing-masing. Tingkat keuntungan berbanding lurus dengan tingkat risikonya, makin besar keuntungannya, makin besar pula keuntungannya.
Usia yang Tepat untuk Berinvestasi
Tidak ada batasan usia untuk kamu menjalankan investasi. Kamu bisa mulai menjalankan investasi pada usia umur 20 tahun atau mungkin 40 tahun. Tetapi makin muda memulai investasi (investor muda), maka kamu akan memiliki lebih banyak waktu untuk belajar dan mengevaluasi selama menjalankan investasi. Sementara ketika baru memulai investasi setelah usia tua (investor tua) tentunya kesempatan mempelajari dan evaluasi semakin terbatas. Namun tidak ada istilah terlambat atau terlalu dini untuk memulai investasi.
Jenis Investasi yang Cocok Berdasarkan Usia
Yang dijadikan prinsip adalah ketika akan memulai investasi, hal yang harus kamu pertimbangkan adalah tujuan kita berinvestasi. Investor muda maupun tua pada umumnya punya tujuan dan strategi investasi masing-masing. Sepertinyang dikutip CNN, Holly Newman Kroft seorang Direktur Pelaksana Manajemen Wealth di Neuberger Berman, memberikan saran pada kliennya yang usianya lebih muda agar lebih banyak dalam berinvestasi pada produk saham.
Akan tetapi, investasi saham kemungkinan tidak disarankannya pada investor berusia 60 tahun. Untuk investor yang hampir pensiun, menurut Kroft, memerlukan unsur keamanan. Sehingga pilihan investasi pada produk obligasi akan lebih cocok.
Di usia tua, pertimbangan modal dengan pendapatan yang dimiliki jauh lebih penting jika dibandingkan dengan hasil keuntungan dari pertumbuhan modal. Sehingga, investor tua yang menjelang pensiun disarankan agar mengurangi nilai persentase kepemilikan atas saham suatu perusahaan dan memindahkan pada produk investasi yang lebih aman seperti di pasar uang ataupun deposito.
Christine Benz, Direktur keuangan personal finance di Morningstar menjelaskan bahwa cara mudah dalam melakukan diversifikasi investasi berdasarkan usia yaitu menggunakan metode target date fund (TDF), dengan menyesuaikan produk investasi yang berbasis obligasi, saham, dan aset lainnya berbasis usia.
Sedangkan untuk investor muda biasanya masih bisa memberikan toleransi risiko investasi yang lebih tinggi itulah sebabnya produk saham menjadi pilihan yang tepat untuk investor muda tersebut.
Daftar Isi